إِذَا خَافَ اللَّهَ العَبْدُ أَخَافَ اللَّهُ مِنْهُ كُلَّ شَيْءٍ وَإِذَا لَمْ يَخَف العَبْدُ اللَّهَ أَخَافَ اللَّهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ – العقيلي
Artinya: Jika seorang hamba takut kepada Allah, maka Allah menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Dan jika seorang hamba tidak takut kepada Allah, maka Allah menjadikan ia takut kepada segala sesuatu. (Riwayat Al Uqailiy)
Al Hafidz Al Ghumariy menyatakan bahwa Al Hafidz As Sakhawiy menyebutkan syawahid yang menguatkan hadits ini (lihat, Al Mudawiy, 1/344). Sebagaimana Al Ajluniy juga menyebutkan hadits serupa yang diriwayatkan oleh Abu As Syaikh, Ad Dailamiy serta Al Qadha’iy,”Sebagian darinya menguatkan yang lainnya” (lihat, Kasyf Al Khafa, 2/326). Hal ini menujukkan bahwa hadits ini hasan.
Dari hadits di atas bisa disimpulkan bahwa kewibawaan seseorang di hadapan makhluk Allah lainnya bergantung kepada kadar takutnya kepada Allah, sebagaimana yang disampaikan oleh Yahya bin Mu’adz Ar Razi,”Sesuai dengan kadar takutmu kepada Allah, makhluk segan kepadamu” (lihat, Kasyf Al Khafa, 2/326).
Berkenaan dengan hadits ini, Al Munawiy mengkisahkan bahwa salah satu dari syeikh beliau telah membuktikan kebenarannya. Beliau tidak takut sama sekali terhadap binatang buas. Bahkan pernah suatu malam syeikh beliau itu terpaksa menginap di bangunan untuk makam yang jauh dari pendunduk. Di malam harinya dua ular besar datang mendekat dan mengelilingi beliau, hal itu berlangsung hingga pagi hari dan sang syeikh pun menyampaikan,”Perasaanku tidak berubah karena dominasi rasa yaqin dan tawakkal” (Faidh Al Qadir, 1/427).