alhikmah.ac.id – Inspirasi bisa datang dari mana dan siapa saja. Termasuk dari sang penakluk Konstantinopel, Muhammad Al Fatih.
Hadir sebagai pembicara diskusi, Presiden PKS Anis Matta, ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid dan ketua Komisi I DPR dari PKS Mahfudz Siddik.
Puluhan kader PKS dari Jakarta dan yang berdomisili di luar negeri ikut dalam diskusi ini. Mereka duduk lesehan di rerumputan dan di bawah pohon yang rindang. Sebuah pengeras suara kecil digunakan supaya pembicara terdengar. Sangat sederhana.
“Ini seperti diskusi waktu kuliah dulu di ITB, sangat simple,” kata Anis sebelum acara.
Hidayat menjadi pembicara pertama. Mantan Presiden PKS itu menjelaskan kembali secara detail tentang sejarah penaklukan Konstantinopel di abad ke-15. Tak lupa, gaya kepemimpinan Muhammad Al Fatih pun dijabarkan.
Ditambahkan oleh Hidayat, Al Fatih memiliki sejumlah inspirasi yang bisa ditiru oleh kader PKS. Di antaranya, pemimpin muda itu memiliki kepribadian yang agung dan sangat suka dengan sejarah.
“Sehingga dia tidak mengulangi lagi kegagalan pemimpin sebelumnya,” ungkap Hidayat.
Tak hanya itu, Al Fatih juga dikenal sebagai orang yang detail memperhatikan hal sekelilingnya. Mulai dari urusan administrasi hingga senjata. Pria yang menaklukkan kota Konstantinopel di usia 22 tahun itu bahkan sangat suka teknologi.
“Beliau juga menguasai banyak bahasa asing,” terangnya.
Meski begitu, Hidayat berpesan pada kadernya, butuh waktu hingga 8 abad agar kota Konstantinopel bisa ditaklukkan. Saat ini, PKS baru berusia 15 tahun, sehingga bisa disimpulkan, perjalanan untuk mencapai kesuksesan itu tidaklah gampang.
“Tapi dengan kepemimpinan unggul, maka waktu yang panjang itu bisa dipotong pendek,” pesan Hidayat.
“Ini adalah langkah kita untuk mendekat. Semoga Muhammad Al Fatih pernah duduk di sini dan jalan di sekitar sini,” kata Mahfudz.