alhikmah.ac.id – Di tanah ribath seperti Gaza, keajaiban dan tanda-tanda kekuasaan Allah selalu saja nampak. Yang terbaru adalah kisah seorang bayi bernama Sulaiman yang awalnya dinyatakan meninggal dan hidup kembali.
“Jantung Sulaiman berhenti berdenyut dan dinyatakan meninggal. Tiba-tiba “hidup” kembali dengan jeritan keras,” demikian ungkap Dr Bassel Abuward, seorang relawan kemanusiaan dan dokter di RS Al-Shifa Gaza dalam akun twitternya @DrBasselAbuward.
Sulaiman adalah bayi yang berusia kurang dari 4 bulan. Saat agresi penjajah Israel ke Gaza, ia terkena serpihan roket di kepalanya.
Sebelumnya, bocah mungkin ini sempat dievakuasi ke rumah sakit guna penanganan medis. Namun sesampainya di rumah sakit, detak jantungnya telah berhenti berdenyuk dan dipastikan meninggal.
Subhanallah, saat bayi ini telah disiapkan kain kafan, dan bagian kepalanya siap-siap ditutup tiba-tiba bocah ini menjerit dan menangis.
Kembar Empat
Sebelum ini keajaiban juga beberapa kali terjadi ketika seorang dokter berhasil mengeluarkan seorang bayi mungil dari rahim ibunya di sebuah ruangan operasi Caesar di saat sang ibu dinyatakan telah meninggal selama satu jam.
Bayi Shayma lahir dari perempuan Gaza berusia 23 tahun bernama Shayma Al-Sheikh Qanan. Ibunya dinyatakan meninggal akibat gempuran penjajah zionis ‘Israel’ yang menembak rumahnya di pusat Kota Gaza.
“Kami mencoba menyelamatkan nyawanya, tetapi ia meninggal di perjalanan menuju RS,” ujar Dokter Fadi Al-Kharti di RS Deir Al-Balah.
Upaya penyelamatan nyawanya agak sulit karena ia telah terperangkap di bawah reruntuhan rumahnya selama satu jam.
“Kami menyadari bahwa terdapat gerakan di perutnya dan memperkirakan bahwa ia hamil 36 minggu,” kata dokter yang langsung melakukan operasi Caesar darurat untuk menyelamatkan sang bayi. Bayi yang terlahir kemudian diberi nama Shayma juga untuk mengenang ibunya.
“Bayi ini dalam kondisi serius dan harus terus dihubungkan ke mesin pernapasan karena ia kekurangan oksigen sewaktu ibunya meninggal. Tanda-tanda vitalnya stabil, akan tetapi bayi ini masih harus tinggal di RS setidaknya untuk tiga minggu lagi,” ujar kepala bangsal bersalin RS, Dokter Abdel Karim Al-Bawab.
Sebelumnya, Dr Bassel Abuwarda, juga sempat mengunggah sebuah foto bayi kembar empat yang sehat, terdiri dari tiga bayi laki-laki dan satu perempuan, lewat akun Twitter-nya.
Di tengah ganasnya agresi penjajah, wanita ini melahirkan bayi kembar dan selamat. Sebelumnya, si perempuan itu sudah lima tahun terakhir menjalani terapi karena tak kunjung mendapatkan keturunan.