Kelebihan Berat Badan Berisiko Terkena 10 Jenis Kanker

Share to :

alhikmah.ac.id – Memiliki kelebihan berat badan meningkatkan risiko terkena 10 jenis kanker, kata satu penelitian. Lima juta orang dewasa di Inggris saat ini melaksanakan langkah-langkah anti-obesitas secara ketat.

Para peneliti menyebutkan, terdapat 12.000 kasus dengan 10 jenis kanker setiap tahun di Inggris, yang disebabkan kelebihan berat badan.

Jika kecenderungan ini terus berlanjut, “kasus kanker akan bertambah 3.500 setiap tahunnya,” kata pernyataan dari penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet.

Dengan mengukur rasio berat dalam kilogram dengan tinggi dalam meter kuadrat, indeks massa tubuh (BMI) antara 25 sampai 29,9 dianggap kelebihan berat badan, dan 30 sebagai obesitas.

“Setiap peningkatan BMI lima kg/m2, memiliki risiko terkena kanker rahim (meningkat 62 persen), kandung empedu (meningkat 31 persen), ginjal (25 persen), leher rahim (10 persen), tiroid (sembilan persen), dan leukemia (sembilan persen),” kata penelitian itu, juga dilansir Free Malaysia Today belum lama ini.

BMI yang lebih tinggi juga meningkatkan risiko kanker hati (19 persen), usus besar (10 persen), ovarium (sembilan persen), dan payudara (lima persen), meskipun keempat jenis ini dipengaruhi oleh faktor lain.

Bahkan dalam rentang tinggi-ke-berat yang normal, orang-orang dengan BMI lebih tinggi lebih berisiko, para peneliti menemukan.

Sebaliknya, mereka yang hanya memiliki BMI tinggi, tampaknya berada pada risiko sedikit lebih rendah terkena kanker prostat dan kanker payudara premenopause.

Para peneliti menggunakan catatan pasien pada jaringan data nasional dan mengidentifikasi 5.240.000 orang berusia 16 ke atas yang bebas kanker ketika mereka pertama kali didaftarkan.

Status kesehatan (rekam medik) mereka diikuti selama rata-rata 7,5 tahun. Selama periode itu hampir 167.000 orang mulai mengidap sejumlah kanker.

Kanker Rahim 41%

“Ada banyak variasi terhadap efek BMI pada kanker yang berbeda,” kata pemimpin penelitian Krishnan Bhaskaran dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine.

“Sebagai contoh, risiko kanker rahim meningkat secara substansial pada indeks massa tubuh yang lebih tinggi; untuk kanker lain kita melihat ada risiko kenaikan yang lebih sederhana, atau tidak berpengaruh sama sekali.

“Untuk beberapa kanker, seperti kanker payudara, terjadi pada wanita muda sebelum menopause. Tetapi ada juga risiko yang lebih rendah pada BMI yang lebih tinggi.”

Tim peneliti mengatakan, kelebihan berat badan dapat menyebabkan terjadinya 41 persen kanker rahim, dan 10 persen, atau lebih, kanker kandung empedu, ginjal, hati, dan kanker usus di Inggris.

Mengomentari penemuan ini, Peter Campbell dari American Cancer Society di Atlanta, menyoroti kebutuhan kebijakan untuk mengatasi kelebihan berat badan dan obesitas, suatu masalah yang berkembang secara global.

Ini dapat mencakup pajak pada makanan, seperti minuman bergula atau manis yang tinggi kalori tapi rendah nutrisi, subsidi untuk upaya alternatif dalam kesehatan, dan perencanaan kota yang mendorong orang untuk berjalan, dan bentuk-bentuk latihan.

Awal pekan ini, studi lain di jurnal The Lancet mengatakan, dua dari lima orang dewasa Amerika diperkirakan mengidap diabetes tipe 2 — suatu bentuk penyakit yang disebabkan terutama oleh kurangnya aktivitas fisik dan kelebihan berat badan.

Kelebihan berat badan juga memberi orang pada risiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung dan stroke.

Satu analisis global baru-baru ini menemukan, sepertiga dari orang dewasa dan seperempat anak-anak sekarang memiliki kelebihan berat badan.

Picture of admin

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sign up for our Newsletter