Kiat Menghadapi Fitnah Dajjal

Share to :

KHUTBAH JUM’AT PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَ خَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ و كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Kaum muslimin yang dirahmati Allah.

Kami wasiatkan kepada diri kami pribadi dan kepada seluruh kaum muslimin untuk selalu bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Ketakwaan yang hanya bisa diperoleh dengan menggali agama kita yang mulia ini dari sumbernya yang murni yaitu Kitabullah, sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pelaksanaannya dari para sahabat dan salafusshalih setelahnya.

Salah satu fitnah yang sangat besar yang akan muncul pada akhir zaman ini adalah finah Dajjal, dimana tidak ada fitnah yang lebih dahsyat sejak masa penciptaan Nabi Adam ‘alaihissalam sampai hari kiamat dibanding fitnah ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَجَّالِ

Tidak ada antara penciptaan Adam sampai hari kiamat yang lebih besar perkaranya dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)

Tidak ada nabi yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali memperingatkan umatnya dari fitnah Dajjal sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَا بُعِثَ نَبِيٌ إِلَّا أَنْذَرَ أُمَّةَهُ الأَعْوَرَ الكَذَّابَ أَلَا إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوْبٌ كَافِرٌ

Tidak diutus seorang nabi kecuali memperingatkan umatnya dari si buta sebelah yang pendusta (Dajjal). Ketahuilah sesungguhnya ia buta sebelah matanya sedangkan Robb kalian tidaklah buta sebalah dan antara kedua matanya tertulis ‘kafir’.”(HR. Bukhari no.7130)

Jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah

Perlu kiranya kita mengetahui hakikat Dajjal ini sehingga kita bisa terhindar dari fitnahnya. Pada saat ini Dajjal sudah ada, namun tertahan di sebuah pulau dalam keadaan terikat sebagaimana cerita Tamim Ad-Dari radhiallahu’anhu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika perahunya terdampar di sebuah pulai. Ia akan keluar dari daerah Khurasan antara Syam dan Irak yang ditandai dengan berhasilnya kaum muslimin menaklukkan konstantinopel –Turki sekarang– pada waktu itu.

Hal ini sekaligus kabar gembira tentang akan kembalinya kejayaan agama Islam dengan menguasai negara-negara Eropa sebagaimana telah diraih di zaman Khilafah Utsmaniyah.

Dajjal mempunyai sifat-sifat yang telah dijelaskan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yaitu ia adalah seorang laki-laki yang muda, berkulit merah, pendek, berambut keriting, dahi besar, leher lebar, mata sebelah kanan buta seperti anggur yang menonjol, mata kirinya terdapat selaput yang keras, tertulis ka, fa, ro (كفر) di antara dua matanya yang bisa dibaca oleh muslim baik yang buta huruf atau tidak sedangkan orang kafir tidak bisa membacanya, dan ia mandul tidak punya anak.

Di antara fitnah Dajjal yang banyak membuat manusia tertipu antara lain: Membawa air yang pada hakikatnya adalah api dan api yang hakikatnya adalah air yang dingin, sebagai tipuan terhadap manusia ketika itu yang mengalami dahaga yang sangat. Jika ia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan maka turunlah hujan dan jika ia memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman maka tumbuhlah tanaman. Bersamanya pula gunung roti dan kekayaan dunia. Ia akan berkeliling dunia dan memasuki semua negeri dengan cepat seperti hujan yang diterbangkan angin kecuali kota Mekah dan Madinah.

Lamanya empat puluh hari dimana sehari pertama kemunculannya seperti satu tahun, sehari berikutnya seperti satu bulan dan sehari berikutnya lagi seperti satu pekan dan sisanya seperti hari-hari biasa. Ia tidak bisa dibunuh kecuali oleh Nabi Isa ‘alaihissalam yang akan turun di menara putih Damaskus berpegangan pada dua sayap malaikat. Dengan berbagai kekuatan tersebut Dajjal mengaku sebagai Tuhan. Maka banyak orang-orang awam dan kafir menjadi pengikutnya dan kebanyakannya adalah wanita, kaum Khawarij dan Yahudi Asfahan (Iran sekarang) –yang mayoritasnya adalah kelompok Syiah karena Syiah adalah rekayasa Yahudi Abdullah Ibnu Saba yang pura-pura masuk Islam-.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُتْبَعٌ الدَجَّالَ مِنْ يَهُوْدِ أَصْبَهَانَ سَبْعُوْنَ أَلْفًا عَلَيْهِمُ الطَيَالِسَةُ

Akan menjadi pengikut Dajjal dari Yahudi Asfahan yaitu tujuh puluh ribu orang yang mereka memakai jubah kasar dan bercorak.” (HR. Muslim, no.2944)

Adapun wanita, mereka adalah manusia yang kurang akal dan dien-nya sehingga cepat terbawa arus fitnah.

Sedangkan kelompok Khawarij, mereka pada umumnya adalah para pemuda yang hanya mengandalkan semangat memperjuangkan Islam namun tidak dibekali dengan ilmu agama yang benar sehingga mudah tergelincir dalam gelombang fitnah. Mereka memerangi kaum muslimin sendiri dan membiarkan penyembah berhala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ أَكْثَرَ مِنْ عِشْرِيْنَ مَرَّةً حَتَّى يَخْرُجُ فِي عَرَاضِهِمْ الدَجَّالُ

Setiap kali muncul kelompok Khawarij, mereka dibasmi lebih dari dua puluh kali sampai muncul pada pasukan besar mereka Dajjal.” (HR. Ibnu Majah, no.174, As-Shahihah, no.2455)

Kaum muslimin yang dirohmati Allah.

Apa saja bekal yang harus kita miliki agar dapat terhindar dari fitnah Dajjal?

  • Mempelajari aqidah yang shahihah (aqidah yang benar) terutama yang berhubungan dengan uluhiyyah Allah yaitu bagaimana kita menyembah hanya kepada Allah dan meninggalkan sekutu bagi-Nya, karena bagaimana pun sifat-sifat rububiyyah yang dimiliki oleh Dajjal tetaplah dia makhluk Allah yang tidak berhak disembah. Kemudian juga mempelajari asma dan sifat Allah Yang Maha Tinggi, karena Dajjal seorang yang matanya cacat dan bisa dilihat di dunia sedangkan Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai mata yang sempurna dari aib dan tidak serupa dengan mata makhluk-Nya dan Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya bisa dilihat nanti di akhirat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

Ketahuilah bahwasanya Dajjal juling sebelah matanya sedangkan Allah tidaklah juling sebelah mata-Nya.” (HR. Bukhari, no.7131)

Allah Ta’ala berfirman kepada Musa ketika ia meminta agar bisa melihat Allah di dunia,

رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي

Musa mengatakan, “Ya Rabku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau.” Allah berfirman, “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku.” (QS. Al-A’raf: 143)

  • Mempelajari kitabullah dan hadis-hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berhubungan dengan sifat Dajjal dan menyampaikannya kepada anak keturunan kita agar mereka waspada dan terhindar dari fitnahnya.
  • Meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari fitnah Dajjal seperti doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di penghujung sholat sebelum salam,

اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّالِ

Ya, Allah aku berlindung kepadamu dari adzab Jahannam, dan adzab kubur, dari fitnah hidup dan setelah mati dan dari kejelekan fitnah Masih ad-Dajjal.” (HR. Muslim, no.588)

  • Menghafal permulaan surat Al-Kahfi

عَنْ أَبِيْ الدَرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَالسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آياتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَجَّالِ

Dari Abu Darda – semoga Allah meridhainya – bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat al-Kahfi maka ia dijaga dari Dajjal.” (HR. Muslim, no.809)

  • Konsisten di atas manhaj salaf yang haq. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَتَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ يُقَاتِلُوْنَ عَلَى الحَقِّ ظَاهِرِيْنَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ حَتَّى يُقَاتِلَ آخِرُهُمْ المَسِيْحَ الدَجَّالَ

Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang mereka berperang di atas yang haq, menang atas orang-orang yang memusuhi mereka sampai kelompok terakhir dari mereka memerangi Dajjal.” (HR. Abu Dawud, no. 2484, Ahmad 3:429, Ash-Shohihah, no.1959)

Jama’ah kaum muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala

Jika ada di antara anak cucu kita mendengar keluarnya Dajjal maka hendaklah lari menjauh karena sangat besarnya syubhat Dajjal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من سمع بالدجال فليتأ عنه فوالله إنه الرجل ليأتيه وهو يحسب أنه يكذب على الله وعلى رسوله

Barangsiapa yang mendengar tentang Dajjal hendaklah ia menjauh darinya. Demi Allah sesungguhnya ada seorang laki-laki akan mendatanginya dan ia menyangka dirinya ebriman, lalu ia justru mengikutinya karena pengaruh syubhat (kerancuan yang ditimbulkan Dajjal).” (HR. Abu Dawud, no.4319, dan dishahihkan Al-Albani dalam Al-Misykah 3:1515)

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله لِي وَ لَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ, فَا سْتَغْفِرُوْهُ أَنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

KHUTBAH JUMAT KEDUA

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ

Ma’asyiral muslimin yang dirahmati Allah

Akhir-akhir ini kita banyak mendengar munculnya orang-orang yang memiliki keanehan-keanehan yang luar biasa. Ada yang mengaku sebagai nabi bahkan sebagai tuhan. Apakah betul mereka adalah Dajjal, seperti yang dikatakan sebagian orang? Jawabnya mereka bukanlah Dajjal yang dimaksud, namun mereka adalah Dajjal atau pendusta-pendusta kecil dari kalangan penyihir yang bersekutu dengan setan dan jin untuk menyesatkan manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Tidak akan tegak hari kiamat sampai keluar tiga puluh Dajjal pendusta, semuanya berdusta atas nama Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhari, no.7121, Abu Dawud, no.4334, dan Tirmidzi, no.2218)

Akhirnya kita memohon kepada Allah agar kita dan anak keturunan kita diselamatkan dari fitnah Dajjal dan seoga Allah mewafatkan kita semua dalam keadaan Islam dan di atas Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ وبارك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآإِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآإِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
الْحَمْدُِ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَقِمِ الصَّلاَةَ

 

Picture of admin

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sign up for our Newsletter