1989
Ma'had Al-Hikmah
Saat pertama kali didirikan pada tahun 1989 di tengah masyarakat, kampus ini dikenal dengan nama Lembaga Dakwah dan Studi Islam Al-Hikmah atau yang lebih dikenal dengan nama "Ma'had Al-Hikmah". Lembaga ini didirikan atas dasar kepedulian dan perhatian yang besar terhadap problematika Dakwah Islamiyah dan juga untuk merevisi dan membenahi pergeseran nilai-nilai moral dan sikap hidup yang semakin dirasakan menurun. Pada sisi yang lain juga terlihat bahwa kesadaran umat Islam untuk mempelajari al-Qur'an dan as-Sunnah sebagai sumber utama syari'at Islam, kian hari nampak semakin meningkat terutama dikalangan mahasiswa dan kawula muda pada umumnya.
1989
1989
Fenomena Lembaga Islam Saat Itu​
Sementara lembaga-lembaga pendidikan Islam yang diharapkan dapat berperan banyak memenuhi kebutuhan tersebut,​ dengan pola pendidikan Islam yang integral, sistematis dan kurikulum yang komprehensif dirasa tidak sebanding dengan angka pertumbuhan kesadaran para aktivis Islam. Lembaga-lembaga pendidikan yang ada hanya cenderung menggarap aspek kognitif dan affektif semata, sementara aspek psikomotorik dan akhlaq Islami yang bersumber dari pemahaman dan penghayatan terhadap dinul Islam yang menyeluruh dan orisinil belum tertangani dengan baik.
1989
1989
Berdirinya Ma'had Al-Hikmah
Melihat fenomena dan fakta tersebut lembaga ini pun didirikan.​ Pada awalnya, Yayasan Al-Hikmah yang dimotori oleh Ustadz KH. Abdul Hasib Hasan, Lc. mengumpulkan para dosen yang dinilai memiliki kualitas dan kapabilitas yang diperlukan, diantara mereka berlatar belakang pendidikan dari Universitas Al-Azhar Kairo, Universitas Muhammad Ibnu Sa'ud Riyadh, Universitas Islam Madinah dan juga dari beberapa perguruan tinggi lain. Selanjutnya para pendiri mengadakan pertemuan untuk menyusun kurikulum dan setelah semuanya siap, pendaftaran kuliah pertama dimulai. Dalam angkatan pertama jumlah mahasiswa pendaftar ada 80 orang, angkatan kedua 160 orang dan terus meningkat hinggga lembaga ini tidak bisa menampung lagi calon mahasiswa yang ingin kuliah di tempat ini. Lembaga ini juga mengalami pasang surut seiring dengan trend masyarakat dan kemampuan lembaga untuk mengelola, tapi Alhamdulillah saat ini sudah menunjukkan grafik yang meningkat, setelah izin operasional Departemen Agama diberikan.
1989
1992
Didirikannya KDI
Selanjutnya pada tahun 1992 Yayasan Al-Hikmah mendirikan lembaga pendidikan lainnya yang berada di bawah Yayasan Al-Hikmah. Lembaga ini diberi nama “Kuliah Dirosat Islamiyah Al-Hikmah“ yang disingkat menjadi “KDI Al HIKMAH“. Program studi yang dibuka pada saat berdiri adalah Bahasa Arab Intensif (I’dad Lughowi). Karena antusias belajar para peserta yang sangat tinggi dan banyaknya permintaan dari berbagai pihak, maka pada tahun 1994 Kuliah Dirosat Islamiyah membuka program Jami’ah (setara S1) dengan menggunakan Bahasa Arab sebagai pengantar perkuliahan, dengan jurusan Islamic Studies (Dirosat Islamiyah)
1992
2002
Perizinan Resmi Ma'had Al-Hikmah
Dalam Perkembangan selanjutnya lembaga yang beralamat di Jl. Bangka III A No. 25 Pela Mampang Jakarta Selatan ini, sesuai dengan perubahan dan perkembangan zaman dengan mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keunggulan serta kepentingan para alumni, pengurus Yayasan mempertimbangkan untuk ditingkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi yang tetap mengambil program unggulannya dalam bidang Dakwah al-Islamiyah. Dengan pertimbangan tersebut maka pada tahun 2002 Yayasan Al-Hikmah mengajukan proposal pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirosat Islamiyah Al-Hikmah, dengan jurusan KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) kepada Departemen Agama Republik Indonesia. Setelah usulan tersebut diajukan, akhirnya DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA, pada tanggal 22 maret tahun 2004 resmi memberikan Izin Operasional dengan nomor Dj.II/22/05.
2002
2007
Perizinan Resmi KDI
Selanjutnya pada bulan Juli 2007 KDI Al-Hikmah resmi terdaftar di Departemen Agama RI dan berubah nama sesuai peraturan yang ada, yaitu menjadi STIU Dirosat Islamiyah Al-Hikmah dengan Program Studi Tafsir-Hadits (S1) dan Program Matrikulasi Bahasa Arab bagi Mahasiswa yang belum lancar berbahasa Arab. Seiring dengan perubahan beberapa peraturan tentang pendidikan tinggi, diantaranya perubahan nomenklatur program studi, maka pada tahun 2016 program studi Tafsir Hadits berubah menjadi Program Studi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (IAT).
2007
2020-Hingga Sekarang
STAI DI Al-Hikmah
Hadirnya kebijakan untuk menggabungkan 2 institusi (STID DI Al-Hikmah & STIU DI Al-Hikmah) menjadi dorongan bagi 2 lembaga tersebut untuk bergabung. Sehingga pada tahun 2020 dimulainya proses merger antara keduanya dan menjadi satu kampus yang bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Dirosat Islamiyah Al-Hikmah atau bisa disebut STAI DI Al-Hikmah. Oleh karena itu, saat ini STAI DI Al-Hikmah memiliki 3 program : 1 Program Matrikulasi Bahasa Arab Intensif, dan 2 Program Strata 1 (S-1) Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir dan (S-1) Komunikasi dan Penyiaran Islam.
2020-Hingga Sekarang