Puasa 21 Jam dalam Sehari di Greenland

Share to :

alhikmah.ac.id – Di Greenland, negara yang berdekatan dengan Kutub Utara, hidup seorang warga Muslim Libanon. Dia dijuluki sebagai Columbus Arab, karena hanya dia satu-satunya orang Arab yang tinggal di sana. Dan dia juga satu-satunya Muslim yang ada di negara yang sebagian besar berpenduduk Inuit dari suku Eskimo.

Wasam Azaqir tinggal di ibukota Nuuk, salah satu ibukota di dunia yang paling sedikit jumlah penduduknya. Jumlah pendudukanya hanya sekitar 15 ribu jiwa saja. Di antara penduduknya adalah orang-orang Denmark dan Eropa.

Ketika bulan suci Ramadhan tiba, Wasam tidak melihat Muslim yang lainnya berpuasa seperti dia berpuasa. Ini karena dia berpuasa selama 21 jam, berbeda dari Muslim lainnya.

Yang sulit bagi Wasam adalah waktu berbuka puasa ketika matahari terbenam pada jam 11 malam di bulan Agustus. Bahkan jarak antara shalat Isa dan Subuh hanya setengah jam saja.

Namun meski demikian, Wasam tetap senang dan bangga dengan kondisi yang dia alami. Ia bangga terhadap dirinya, karena dia lah orang Arab dan Muslim pertama yang berimigrasi ke negeri penuh salju itu. Dia menyebut dirinya sebagai “Pembuka Greenland”.

Dengan demikian, Wasam Azaqir menjadi satu-satunya Muslim yang waktu puasanya berbeda dengan Muslim lainnya di dunia.

Picture of admin

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sign up for our Newsletter