A. YANG TURUN PERTAMA KALI.
alhikmah.ac.id – Ada dua pendapat yang dikenal tentang ayat yang turun pertama kali, masing-masing dengan dalil sebagai berikut:
Pendapat Pertama : Surat Al-Alaq 1-5
Yang paling sahih mengenai yang pertama kali turun ialah firman Allah :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
Artinya : `Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar dengan perantaran kalam , Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.` (al-`Alaq : 1-5 ).
Pendapat ini didasarkan pada suatu hadis yang diriwayatkan oleh dua syeikh ahli hadis dan yang lain, dari Aisyah r.a yang mengatakan :
Sesungguhnya apa yang mula-mula terjadi bagi Rasulullah SAW adalah mimpi yang benar diwaktu tidur. Dia melihat dimimpi itu datangnya bagaikan terangnya dipagi hari. Kemudian dia suka menyendiri, dia pergi kegua Hira` untuk beribadah beberapa malam. Untuk itu ia membawa bekal, kemudian ia pulang kepada Khadijah r.a maka Khadijah membekali seperti bekal yang dulu. Di gua Hira` dia dikejutkan oleh suatu kebenaran. Seorang malaikat datan kepadanya dan mengatakan : ` Bacalah` Rasulullah SAW menceritakan, maka akupun menjawab `aku tidak pandai membaca` . malaikat tersebut kemudian memelukku sehingga aku merasa amat payah. Lalu aku dilepaskan, dan dia berkata lagi ` Bacalah`! maka akupun menjawab `Aku tidak pandai membaca`. Kemudian dia merangkulku dengana kedua kali, sehingga aku merasa amat payah. Kemudian ia lepaskan lagi, dan berkata ` Bacalah` Aku menjawab ` aku tidak pandai membaca` maka ia merangkulku untuk ketiga kali, sehinggga aku kepayahan, kemudian ia berkata ` Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan…` samapi dengan ….` Apa yang tidak diketahuinya`, ( Hadis ).
Pendapat Kedua : Surat Al-Muddattsir
Dikatakan pula, bahwa yang pertama kali turun adalah firman Allah :
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1)
( wahai orang yang berselimut ).
Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh dua syaikh ahli hadis :
Dari Abu Salamah bin Abdurrahman; dia berkata : Aku telah bertanya kepada Abu Jabir bin Abdullah; yang manakah diantara Qur`an itu yang turun pertama kali ? dia menjawab : Yaa ayyuhal mudassir. Aku bertanya lagi : ataukah Iqra` Bismi rabbik ? dia menjawab : Aku katakan kepadamu apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepada kami : ` Sesungguhnya aku berdiam diri di gua hira`. Maka ketika habis masa diamku, aku turun dan aku telusuri lembah. Aku lihat kemuka, kebelakang, kekanan dan kekiri. Lalu aku lihat kelangit, kemudian aku melihat jibril yang amat menakutkan. Maka aku pulang ke Khadijah. Khadijah memerintahkan mereka untuk menyelimuti aku. Lalu Allah menurunkan ` Wahai orang yang berselimut; bangkitlah lalu berilah peringatan.`
Selain pendapat di atas ada juga pendapat yang menyatakan bahwa yang pertama kali turun adalah surat al-fatihah dan lafal basmallah, tapi dalil kedua pendapat ini lemah dan kurang berdasar.
Perbandingan dua Pendapat :
Para ulama ulumul quran dengan kesungguhan mereka mencoba mempertemukan pendapat di atas, dan menjelaskan beberapa hal sebagai berikut :
a) Maksud Jabir dalam hadits di atas adalah surah yang diturunkan secara penuh. Jabir menjelaskan bahwa surah al Mudassirlah yang turun secara penuh sebelum surah Iqra` selesai diturunkan. Karena yang turun pertama sekali dari surah Iqra` itu hanya permulaan saja.
b) Atau maksud Jabir bahwa surat Mudassir itu adalah surah pertama yang diturunkan setelah masa terhentinya wahyu.
c) Ada yang mengatakan maksud Jabir ra : Surat al-muddatsir adalah yang pertama turun berkaitan dengan kerasulan (risalah) atau perintah berdakwah. Sedangkan ayat pertama surat al-alaq adalah yang pertama turun berkaitan dengan kenabian (nubuwwah), atau pelantikan menjadi nabi.
d) Ada yang mengatakan juga bahwa maksud Jabir ra : surat al-mudattsir adalah yang pertama kali turun yang disebabkan dengan peristiwa khusus (asbabun nuzul).
e) Ada juga yang menyatakan : Jabir telah mengeluarkan yang demikian ini dengan ijtihadnya. Akan tetapi riwayat Aisyah lebih mendahuluinya. Jadi jika ada riwayat-riwayat lain yang shohih mendukung riwayat Aisyah, maka sebagai hasil ijtihad pendapat Jabir ra bisa ditinggalkan.
B. YANG TERAKHIR KALI DI TURUNKAN
Pendapat ulama seputar ayat yang terakhir kali diturunkan begitu banyak, diantaranya sebagai berikut.
1) Dikatakan bahwa ayat terakhir yang diturunkan itu adalah ayat mengenai riba.
Ini didasarkan pada hadis yang dikeluarkan oleh Bukhari dari Ibnu Abbas, yang mengatkan : ` Ayat terakhir yang diturunkan adalah ayat mengenai riba`. Yang dimaksdukan ialah firman Allah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا
`Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba.` ( al-Baqarah : 278 ).
2) Dan dikatakan pula bahwa ayat Qur`an yang terakhir turun adalah firman Allah :
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ
`Dan peliharalah dirimu dari hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.` (al-Baqarah : 281 ).
Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh an-Nasa`i dan lain-lain, dari Ibnu Abbas dan Said bin Jubair: ` Ayat Qur`an terakhir turun ialah : `Dan peliharalah dirimu dari hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.` ( al-Baqarah : 281 ).
3) Juga dikatakan bahwa yang terakhir turun ialah ayat mengenai utang .
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Said bin al-Musayyab: ` Telah sampai kepadanya bahwa ayat Qur`an yang paling muda di arsy ialah ayat mengenai utang.` Yang dimaksudkan ialah ayat :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ
`Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.`( al-Baqarah : 282 ).
Catatan : Ketiga riwayat di atas dapat dipadukan, yaitu bahwa ketiga ayat tersebut diatas diturunkan sekaligus seperti tertib urutannya didalam mushaf. Ayat mengenai riba, ayat pelihara dirimu dari azab yang terjadi pada suatu hari kemudian ayat mengenai utang, karena ayat-ayat itu masih satu kisah. Setiap perawi mengabarkan bahwa sebagian dari yang diturunkan itu sebagian yang terakhir kali, dan itu memang benar. Dengan demikian maka ketiga ayat itu tidak saling ber tentangan.
4) Dikatakan pula bahwa yang terakhir kali diturunkan ialah ayat mengenai kalalah.
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Barra` bin `azib ; dia berkata : ` ayat yang terakhir kali turun ialah :
يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلَالَةِ
`Mereka meminta fatwa kepadamu . Katakanlah : `Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah ( an-Nisa`: 176 ).
Banyak ragam pendapat lain tentang masalah ayat yang terakhir kali turun, seperti :
- Dikatakan pula bahwa Ayat surat ( at-Taubah : 128-129 ) sampai akhir surah.
- Dikatakan pula bahwa yang terakhir kali turun adalah surah al-Maidah.
- Juga dikatakan bahwa yang terkhir kali turun ialah ayat surat ( al-Imran : 195 ).
- juga dikatakan bahwa ayat terakhir yang turun ialah ayat : ( an-Nisa`: 93 ).
- Dari Ibn Abbas dikatakan ; Surah terakhir yang diturunkan ialah: surat An-Nashr
Qadi Abu bakar al Baqalani dalam kitab intisar ketika mengomentari berbagai riwayat mengenai yang terakhir kali diturunkan menyebutkan : Pendapat-pendapat ini sama sekali tidak di sandarkan kepada Nabi saw. Boleh jadi pendapat itu diucapkan orang karena ijtihad atau dugaan saja. Mungkin masing-masing menreitahukan mengenai apa yang terakhir kali didengarnya dari Rasulullah SAW pada saat ia wafat atau tak seberapa lama sebelum ia sakit. Sedang yang lain mungkin tidak secara langsung mendengar dari Nabi. Mungkin juga ayat itu yang dibaca terakhir kali oleh Rasulullah SAW bersama-sama dengan ayat yang turun diwaktu itu. Sehingga disuruh untuk menuliskan sesudahnya, lalu dikiranya ayat itulah yang terakhir diturunkan menurut tertib urutannya.
MANFAAT MENGETAHUI PEMBAHASAN INI
Pengetahuan mengenai ayat-ayat yang pertama kali dan terakhir kali diturunkan itu mempunyai banyak faedah. Yang terpenting diantaranya ialah:
1) Menjelaskan perhatian yang diperoleh Al-Quran Al-Karim guna menjaganya dan menguatkan ayat-ayatnya.
Para sahabat telah menghayati Qur`an ini ayat- demi ayat. Sehingga mereka mengerti kapan dan dimana ayat itu diturunkan, mereka telah menerima ayat-ayat dari Rasulullah SAW yang diturunkan kepadanya dengan sepenuh hati, hati-hati dan percaya bahwa Al-Quran adalah dasar agama, penggerak iman dan sumber kemuliaan dan kehormatannya. Dan ini membawa akibat positif yaitu bahwa Al-Quran Al-Karim selamat dari perubahan dan kekacau balauan.
Allah SWT berfirman : `Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur`an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.` ( al-hijr: 9)
2) Mengetahui rahasia perundang-undangan Islam menurut sumbernya yang paling pokok, yaitu ayat-ayat al-Quran.
Sesungguhnya ayat-ayat al-Quran mengatasi persoalan kejiwaan manusia dengan petunjuk Ilahi, dan mengantarnya dengan cara-cara yang bijaksana dan menempatkan mereka ketingkat kesempurnaan. Ia dapat bertahan dalam menetapkan hukum-hukum, sehingga dengan demikian cara hidup mereka menjadi benar dan urusan masyarakat berada pada jalan yang lurus.
3) Membedakan yang nasikh dan yang mansukh
Terkadang terdapat dua ayat atau lebih dalam satu masalah, tetapi ketentuan hukum dalam satu ayat berbeda dengan ayat lain, apa bila diketahui mana yang pertama kali diturunkan kemudian menasakh ( menghapus ) ketentuan ayat yang diturunkan sebelumnya.