alhikmah.ac.id – Jauh sebelum teori Food Combining ditemukan, ternyata 14 abad silam, Rasulullah telah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Prof. Dr. Musthofa Rimadhon memberikan beberapa gambaran pola hidup sehat Rasulullah berdasarkan berbagai riwayat yang bisa dipercaya, sebagai berikut:
– Asupan awal kedalam tubuh Rasulullah adalah udara segar pada waktu subuh. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan, udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.
– Di pagi hari pula Rasulullah saw membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
– Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa mengonsumsi tujuh butih kurma.
– Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Selain itu, Rasulullah juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.
– Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.
Rasulullah saw tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna.
Fakta-fakta di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis). Inilah yang disebut dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar penerapan Food Combining (FC).
Selain itu, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk tidak dikombinasikan untuk dimakan secara bersama-sama. Makanan-makanan tersebut antara lain:
1. Jangan minum susu bersama makan daging.
2. Jangan makan ayam bersama minum susu.
3. Jangan makan ikan bersama telur.
4. Jangan makan ikan bersama daun salad.
5. Jangan minum susu bersama cuka.
6. Jangan makan buah bersama minum susu
Rasululah SAW pernah mengingatkan bahwa jangan pernah makan ikan bersama susu, karena akan cepat mendapat penyakit. Hal ini terbukti karena para ilmuwan menemukan bahwa daging ayam mengadung ion positif, sedangkan susu mengandung ion negatif. Oleh karena ion yang berlawanan, maka akan terjadi suatu reaksi yang bisa merusak anggota pencernaan. Rasulullah pun pernah mengingatkan kita untuk tidak makan makanan yang berasal dari laut dan darat secara bersamaan. Belakangan ini diketahui bahwa ternyata kedua jenis makanan tersebut memiliki tingkat kelarutan yang berbeda.
Rasulullah adalah seorang yang tidak dapat membaca dan menulis. Namun, bagaimana seseorang dengan kekurangan seperti itu dapat menerapkan prinsip keseimbangan asam basa dalam pola makannya sehari-hari? Wallahua’lam. (pm)