Islam Adalah Yang Tertinggi

Share to :

alhikmah.ac.id – Kalimah Allah adalah yang paling tinggi. Islam sebagai dien mempunyai konsep yang jelas, lengkap dan dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan konsep atau sistem selain Islam adalah buatan manusia yang tidak lengkap, tidak jelas dan bersifat berubah atau sementara. Konsep Islam dilandasi oleh syahadatain, sedangkan selain Islam menjadikan pemikiran jahiliyah dasarnya. Syahadah adalah kalimah yang tinggi yang dijadikan sebagai kalimah tauhid dan kalimah taqwa. Gambaran kalimah tauhid ini di dalam Al-Qur’an adalah kalimah toyyibah yaitu kalimah yang teguh dan kuat. Pemikiran jahiliyah sebagai landasan dari konsep selain Islam merupakan kalimat syirik yang menjadi saingan konsep dan sistem Islam. Konsep jahili berdasarkan semangat jahiliyah seperti materialisme, kapitalisme, komunisme dan isme lainnya. Isme-isme ini tidak mempunyai kekuatan sebagai kalimah khabitsah yang lemah dan tidak kuat.

1.       Dua Kalimah Syahadah.

Dua kalimah syahadat merupakan inti dari dienul Islam. Dasar utamanya adalah wahyu yang dalam bentuk kitab dan sunnah. Islam mengandungi ketinggian nilai yang tidak dapat dibandingkan dengan konsep, sistem dan agama lainnya.

Pemikiran-pemikiran jahiliyah adalah inti daripada konsep dan pandangan jahiliyah. Termasuk dalam kelompok ini adalah segala bentuk isme (faham) misalnya materialisme, komunisme, kapitalisme, nasionalisme, humanisme, idealisme dan berbagai bentuk ideologi samada bersifat lokal maupun bersifat internasional. Dasar utamanya adalag ra’yu (akal) saja.

Dalil:

  1. Q.3: 18, pernyataan Allah tentang keesaanNya menunjukkan bahwa ini merupakan inti dari seluruh ajaran Islam.
  2. Q.42: 52,55, dasar Islam adalah wahyu dan bukan ra’yu.
  3. Q.53: 4, perkataan Rasulullah sebagai salah satu sumber nilai Islam bukanlah merupakan hawa nafsu melainkan juga wahyu.
  4. Hadits. Sabda Rasulullah kepada Abdullah bin Amru bin Ash: “Tulislah, demi Allah yang jiwaku berada ditanganNya. Tidak keluar dari lidahku ini kecuali kebenaran”.
  5. Q.10: 36, 53: 23, orang-orang kafir mengikuti isme-isme yang berdasarkan dzan dan hawa nafsu manusia.
  6. Q.6: 116, konsep demokrasi adalah hawa nafsu manusia.

2.       Konsep Islam VS Jahiliyah.

Konsep Islam merupakan ajaran yang bersumber dari Allah yang Maha Tinggi, tanpa dicampuri oleh pemikiran manusia. Karena Allah Maha Mengetahui maka Islam adalah ilmu yang dalam. Karena Allah Maha Hidup maka Islam merupakan panduan hidup. Karena Allah Maha Bijaksana maka Islam adalah hukum-hukum yang adil dan bijaksana. Islam merupakan perwujudan sifat Allah yang membimbing dan memimpin manusia menuju kepada kebahagiaan yang sejati.

Konsep orang kafir menjadikan selain Islam sebagai panduannya misalnya pandangan bukan dari Allah, Rasul dan DienNya. Mereka merupakan orang yang bodoh (jahil) terhadap kebenaran. Keingkaran mereka menunjukkan kehinaan dan kerendahan yang tidak berarti dibandingkan dengan ketinggian Allah. Konsep hidup mereka tidak boleh diikuti oleh manusia.

Dalil:

  1. Hadits. Sabda Rasulullah Saw, “Islam itu tinggi dan tiada yang melebihi ketinggiannya”.
  2. Q.2: 120, petunjuk Allah yang sebenar-benarnya petunjuk. Q.10: 35, Allah menunjuki kepada kebenaran selain Allah hanya menyesatkan. Maka Allah saja yang sesuai untuk diikuti.
  3. Q.6: 115, kesempurnaan, ketepatan dan keadilan kalimah Allah. Q.54: 5, kedalaman pengeta huan Allah. Q.86: 13, kalimah Allah sangat tegas dan bukan permainan (56: 12).
  4. Q.9: 40, kalimah Allah yang tinggi sedangkan konsep orang-orang kafir itu rendah. Q.6: 112, orang-orang kafir saling memberikan pandangan yang menipu manusia dengan hiasan kalimat-kalimat yang indah.
  5. Q.28: 49-50, menolak kitabullah berarti mengikuti hawa nafsu. Lihat pula 33: 72, 30: 29. Konsep orang-orang zalim berdasarkan hawa nafsu dan kesesatan mereka.

3.       Kalimah Taqwa VS Kesombongan Jahiliyah.

Kalimat Taqwa. Konsep Islam yang tinggi itu merupakan sumber ketaqwaan dan kebajikan. Mengucapkan saja ibadah, apalagi mempelajari, menghayati dan mengamalkannya. Hanya konsep inilah yang dapat membentuk pribadi taqwa dan akhlak mulia.

Kesombongan Jahiliyah. Selain konsep Islam maka konsep itu adalah jahiliyah hanya berupa slogan yang menunjukkan kesombongan dan kebanggaan orang-orang yang bodoh. Tak terbukti di dalam kenyataan, hanya teori-teori kosong yang dusta. Masyarakat yang dibentuknya menjadi masyarakat yang kufur dan bergelimang dalam maksiat.

Dalil:

  1. Q.9: 108, mendasari kehidupan dengan laa ilaha illa Allah diperumpamakan membangun dengan landasan taqwa.
  2. Q.2: 21, 2: 183, 2: 178, tujuan dan penghambaan Islam adalah membentuk pribadi taqwa. Hanya dengan melaksanakan syahadatain secara murni dan hasil taqwa dapat dicapai.
  3. Q.3: 133-135, contoh konsep taqwa yang disajikan oleh kitabullah. Q.39: 33, membenarkan kitabullah jalan menuju taqwa.
  4. Q.48: 26, orang-orang kafir menanamkan kecintaan pada konsep mereka. Sedangkan Allah mewajibkan pengkajian kalimat taqwa. Q.43: 51-54, penguasa sistem jahiliyah membanggakan kekuasaan dan kekayaan mereka untuk menipu rakyat. Q.40: 26, penguasa berdalih stabilitas kekuasaannya menjelekkan pembawa kebenaran.

4. Kalimah Tauhid VS Kalimah Syirik.

Konsep Tauhid. Syahadatain dengan Islam sebagai penjelasannya merupakan konsep yang mengesakan Allah. Manusia dibawa pada satu tujuan dan orientasi yaitu mencari keridhaan Allah Yang Maha Esa. Konsep ini mampu menyatukan manusia dari berbagai jenis suku dan bangsa, dari berbagai latar belakang budaya dalam satu ikatan aqidah tauhid yang punya satu kepentingan, tegaknya kalimat Allah yang tinggi.

Konsep Syirik. Di dalam jahiliyah manusia saling memperbudak satu dengan lainnya, atau diperbudak oleh materi. Tujuan dan orientasi mereka bermacam-macam dan berbeda-beda. Karenanya mereka saling mengeksploitasi. Yang satu ingin menguasai yang lain. Jiwa dan kepribadian mereka berpisah, tiada ruh yang dapat melandasi kesatuan dan persatuan.

Dalil:

  1. Dengan berpegang teguh kepada tauhidullah ummat dapat bersatu. Q.21: 92, Islam adalah ajaran Tauhid yang memiliki hanya satu ummat. Q.49: 13, konsep Islam tentang kesatuan manusia dengan menjadikan taqwa sebagai timbangan kemuliaan dan kehinaan manusia.
  2. Q.3: 64, konsep di luar Islam hanya membawa kepada kemusyrikan, menghasilkan perbudakan antara manusia. Q.16: 75-76, kehinaan ilah-ilah kaum musyrikin yang menjadi beban bagi penyembahnya. Q.39: 29, gambaran orang yang berada di dalam konsep syirik dibandingkan dengan konsep tauhid. Q.59: .., kamu kira musuh Allah itu bersatu padahal mereka bercerai berai.
  3. Konsep yang baik. Karena membawa kepada ketaqwaan dan persatuan maka Islam merupakan konsep yang baik. Ibarat pohon yang baik, ia akan berakar dihati manusia yang suci (fitrah), kuat dan tertunjang dalam keyakinan dan kepribadian mereka. Kalimah yang baik melahirkan manusia yang membentuk peradaban mulia dan bermanfaat di dunia. Bila tiba masanya pohon Islam akan menghasilkan buah yang lezat lagi berkhasiat.
  4. Konsep yang buruk. Karena membawa kepada kekufuran dan kemaksiatan, maka jahiliyah merupakan sumber masalah bagi manusia. Ia ibarat pohon yang buruk yang telah tercabut dari akarnya, kering kerontang, mudah hancur. Tidak memberikan buah kebaikan sama sekali bahkan menjadi sampah atau sumber penyakit. Dalil:
  5. Q.14: 24-25, syahadatain sebagai kalimah yang baik diumpamakan Allah bagaikan pohon yang baik, akarnya tertunjang ke bumi dan batangnya menjulang ke angkasa (tertanam baik di hati manusia karena selaras dengan fitrah). Pohon itu senantiasa memberikan buah yang baik di setiap musim karena setiap muslim dalam berbuat baik mengharapkan ridha Allah yang kekal dan pasti. Sistem tauhid ini menghasilkan manusia-manusia yang bermanfaat bagi dunia dan peradaban. Masyarakat tauhid ini tumbuh bagaikan pohon pula, lihat 48: 29.
  6. Q.14: 26, konsep yang buruk ibarat pohon yang buruk. Tidak tertanam dalam hati dan jiwa manusia karena bertentangan dengan fitrah. Pribadi yang dihasilkan oleh sistem jahiliyah adalah kosong dan tidak berarti, hanya pandai bersifat lidah saja, berkata tetapi tidak diamalkan, lihat 2: 204-205. Perumpamaan lainnya adalah kayu yang tersandar. Kelihatannya kokoh tetapi sebenarnya rapuh. Ini contoh tentang munafiqin, lihat 63: 4.

5.       Kalimah Yang Baik VS Kalimah Tak Baik.

6.       Kukuh VS Rapuh.

Stabil dan kukuh merupakan sifat Islam, tidak pernah mengalami kegoncangan. Tak lapuk dengan hujan dan angin, bahkan itu akan menumbuhkan pohon Islam. Sebagai kebenaran ia ibarat arus sungai yang deras, selalu teguh berterusan dan menghantam batu karang.

Tidak seimbang dan rapuh merupakan sifat dienul jahiliyah. Ia selalu mengalami pasang surut, berubah dan berganti. Dapat lapuk ditelan masa. Sedikit saja mengalami goncangan ia akan hancur. Sebagai kebatilan ia ibarat buih di atas arus, akan lenyap dengan sendirinya.

Dalil:

  1. Q.13: 17, kekukuhan al haq dalam menghadapi tantangan bagaikan air arus yang berjalan terus. Hadits Rasulullah mengumpamakan petunjuk yang dibawa oleh beliau seperti hujan dan air. Tergantung kesiapan tanah (jiwa manusia) untuk menerimanya.
  2. Q.14: 27, konsepsi ini membawa keteguhan kepada orang-orang yang mengikutinya. Allah meneguhkan orang-orang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan dunia maupun akhirat.
  3. Q.85: 6, kemenangan aqidah adalah kemenangan hakiki yang dituju orang-orang beriman dalam perjuangan.
  4. Q.13: 17, kerapuhan jahiliyah bagaikan sampah, kelihatannya banyak tetapi mengikut saja kemana pergi.

7.       Kuat VS Lemah.

Kuat dan tewas, karena teguh dan kukuh maka sebagai konsepsi Islam tidak dapat dikalahkan. Ditinjau dari sudut apapun Islam unggul, tidak dapat ditandingi. Peradaban dan warisannya penuh prestij dan prestij kemanusiaan. Seluruh ajaran Islam memiliki kekuatan dari segi hujjah maupun realitas. Dari itu ummat Islam harus kukuh dan kuat seperti Islam. Berizzah yang tinggi karena prestasi yang dicapainya.

Lemah dan selalu kalah, karena kegoncangan dan kerapuhannya maka jahiliyah ini sangat lemah, mudah untuk dihancurkan. Tak ada daya dan kekuatannya sama sekali. Para pengikutnya menjadi orang-orang yang paling lemah, tanpa kepribadian, kecewa dan pesimis. Tanpa prestasi dan prestij sehingga tak ada harganya sama sekali.

Dalil:

  1. Q.5: 3, orang-orang kafir putus asa untuk mengalahkan al Islam dari segi konsep sehingga kita tak perlu takut kepada mereka.
  2. Q.37: 172-173, 5: 56, jaminan Allah bagi kemenangan tentaraNya yaitu yang mengikuti sistem ini dengan sesungguhnya.
  3. Q.3: 137-139, fakta sejarah yang menunjukkan kekuatan kaum beriman.
  4. Q.29: 41, kelemahan sistem yang dibangun oleh konsep syirik seperti sarang laba-laba. Q.3: 12, pernyataan Allah bahwa pengikut kebatilan pasti kalah dan tempat mereka adalah neraka jahanam.
  5. Q.16: 26-27, gambaran tentang cara Allah menghancurkan kebatilan secara sistematik yaitu dengan menghabiskan asasnya terlebih dahulu. Sedangkan kehinaan mereka sangat dekat waktunya karena akan datang setelah kematian menimpa mereka.

 

Picture of admin

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sign up for our Newsletter