alhikmah.ac.id – Bagi Shafiyyah surga Allah melebihi segalanya termasuk keluarga dan anak-anaknya. Bahkan Shafiyyah melakukan kompetisi dengan putranya sendiri untuk meraih “tiket” surga. Saat menghadapi musuh dalam sebuah peperangan dia menyuruh putranya untuk melupakan dirinya . Berbeda dengan orang zaman sekarang, ketika melakukan jihad justru berteriak “ wahai anakku, ingatlah keluarga dan anak-anakmu…”
Shafiyyah bibi Rasulullah ini adalah termasuk orang yang menerima siksaan dan aniaya dari kaum Quraisy.Dia dan putranya Zubair bin Awwam, hendak dibakar di dalam tungku.
Ketika Allah mengizinkan Rasulullah dan kaum mukminin untuk berhijrah ke Madinah, Shafiyyah pun ikut serta berhijrah dan rela meninggalkan segala kenangannya di kota Makkah dan lebih memilih berrjuang di jalan Allah dan RasulNya.
PADA PERANG UHUD
Meski usianya sudah menginjak 60 tahun, ia menunjukkan sikap kepahlawanannya dan tercatat dalam sejarah Islam , diantara adalah kala terjadi perang Uhud dimana beliau ikut berjuang bersama kaum muslimin dalam divisi pasukan muslimah. Tugasnya mensuplai kebutuhan air para pejuang dan membawakan serta tombak-tombak dan panah pejuang.
Dalam perang tersebut , sebagian besar pasukan muslimin tercerai berai hingga meninggalkan rasulullah yang menyebabkan kaum Musyrikin hendak menyerang Rasulullah. Shafiyyah seketika melemparkan air yang ada padanya dan segera melompat bagai singa yang buas . Ia pun merampas tombak salah satu musuh dan bergegas masuk ke dalam barisan mereka. Kemudian berkata lantang “ Celaka kalian!!!…apakah kalian hendak membunuh Rasulullah?!!…”
Melihat shafiyyah berada di medan pertempuran, Rasulullah khawatir takalah dia nanti melihat saudaranya Hamzah yang sudah tewas mengenaskan dirobek-robek tubuhnya secara keji oleh kaum Musyrikin . Rasulullah segera memanggil Zubair dan berkata padanya “ Ibumu wahai Zubair, Ibumu…”
Zubair pun kemudian berkata kepada ibunya,” Sesungguhnya Rasulullah memerintahkanmu untuk mundur,” dia berkata” Mengapa? Aku sudah tahu bahwa saudaraku sudah tewas terbunuh . Yang aku lakuka ini demi menegakkan kalimat Allah…Rasulullah pun akhirnya berkata kepada Zubair, Biarkanlah dia wahai Zubair…”dan Zubair pun tak kuasa mencegah ibunya bertempur.
Ketika peperangan usai, Shafiyyah berdiri di sisi jasad Hamzah yang robek mengenaskan ..perutnya robek hingga hatinya keluar, hidungnyaterputus dan kedua telinganya terpotong. Dia menutup wajah saudaranya itu dan memohonkan ampunan baginya. Shofiyyah kemudian berkata , “Dia melakukannya demi menegakkan kalimat Allah. Aku ridha terhadap ketentuan Allah ini . Demi Allah aku aku akan tetap bersabar insya Allah.