alhikmah.ac.id – Kata Bismillah yang umumnya diartikan “Dengan nama Allah” selalu kita ucapkan di kala kita melakukan sholat atau sebelum kita melakukan suatu pekerjaan. Banyak sekali hadis yang menganjurkan kita kita untuk selalu mengucapkan kata Bismillah sebelum kita melakukan suatu pekerjaan. Seperti diriwayatkan oleh Muslim dalam sahihnya bahwa Rasullullah SAW pernah berkata kepada Umar bin Abu Salamah ketika ia masih diasuh Rasullullah SAW di masa kecilnya, “Ucapkanlah Bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang berada di dekatmu”. Bahkan ulama mewajibkan kita untuk membaca Bismillah sebelum makan.
Mengucapkan Bismillah juga dianjurkan sebelum melakukan hubungan suami istri seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasullullah SAW berkata “Jika kamu sebelum melakukan hubungan suami istri dengan istrimu mengucapkan Bismillah, Ya Allah SWT lindungilah kami dari setan dan lindungilah juga apa yang kamu anugrahkan kepada kami (keturunan) dari setan”. Jika mereka ditakdirkan untuk mempunyai keturunan maka setan tidak akan pernah sanggup untuk mencelakakan anak tersebut.
Tradisi pengucapan dengan nama tuhan sebelum melakukan suatu pekerjaan sudah ada sejak zaman jahilliyah. Sudah menjadi kebiasaan kaum musyrikin untuk selalu memulai pekerjaan dengan mengucapkan nama nama tuhan mereka. Untuk menghapuskan praktek jahiliyah tersebut maka Allah SWT dalam wahyu pertamaNya memerintahkan kepada Rasullullah SAW untuk membaca dengan nama Tuhanmu (Al-Alaq : 1).
Dalam kitab tafsir Mariful Qur’an, Mufti Shafi Usmani RA memberikan analisa secara bahasa tentang makna kata bismillah. Menurut beliau kata bismillah terdiri dari 3 suku kata ba, ism dan Allah. Kata ba memiliki 3 konotasi dalam bahasa Arab :
- Mengekspresikan kedekatan antara dua benda yang satu dengan lainnya hampir tidak memiliki jarak.
- Mencari pertolongan dari seseorang atau sesuatu
- Mencari berkah dari seseorang atau sesuatu
Kata ism secara sederhana diartikan sebagai nama. Sedangkan kata Allah merupakan gabungan dari kata Al dan Ilah. Kata Al mempunya fungsi definitif dalam bahasa Arab yaitu untuk menunjukkan sesuatu yang khusus sedangkan kata Ilah mengandung arti sesuatu yang disembah. Kata Allah juga mengacu kepada suatu zat atau esensi yang tidak bisa dinisbahkan kepada yang lain melainkan hanya kepada Allah sendiri. Kata Allah juga merupakan bentuk tunggal yang tidak mempunyai bentuk dual atau jamak hal ini untuk menguatkan makna keesaan pada Allah. Singkatnya kata Allah mengandung atribute atribute kesempurnaan.
Dari penjabaran di atas Mufti Shafi Usmani RA berpendapat 3 makna kata bismillah dalam kaitannya dengan konotasi kata ba :
- Dengan nama Allah SWT
- Dengan pertolongan nama Allah SWT
- Dengan berkah nama Allah SWT
Dari sini kita bisa mempunyai gambaran bagaimana kuatnya efek dan dampak pengucapan kata bismillah secara signifikan dalam segala pekerjaan yang akan kita lakukan. Dengan mengucapkan bismillah maka kita berharap bahwa Allah SWT akan bersama sama dengan kita. Selain itu Allah SWT akan menolong dan memberikan berkah dalam proses pekerjaan yang kita lakukan. Seorang ulama besar Sayid Abu Ala Maududi dalam kitab tafsirnya Tafhim Al-Qur’an berpendapat jika seorang muslim melakukan segala sesuatu dengan nama Allah dengan sadar dan tulus maka sudah tentu akan menghasilkan 3 hal yang baik yaitu :
- Ia akan terlindungi dari kejahatan atau pengaruh buruk, karena dengan melibatkan nama Allah si fulan akan berpikir apakah segala niat dan tindakannnya sudah sesuai dengan standar kebaikan Allah SWT
- Dengan menyebut nama Allah akan menciptakan sikap yang benar dan mengarahkan si fulan menuju arah yang benar
- Ia akan menerima pertolongan dan berkah dari Allah dan terlindungi dari godaan setan
Dengan melibatkan Allah SWT dalam setiap tindakan kita maka segala tindakan kita akan selalu berorientasi kepada Allah SWT dan hal tersebut ditransformasikan dari suatu pekerjaan biasa menjadi suatu aktivitas ibadah yang bernilai di mata Allah SWT.
Wallahualam bi showab.