Segera Bertobat

Share to :

KHUTBAH JUMAT PERTAMA

الحَمْدُ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلاَ مُضِلَ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًا مُرْشِدًا ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ؛ أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ ، اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ .
أما بعد..

alhikimah.ac.id – Jamaah sekalian, bertakwalah kepada Allah, Rabb kalian, bertobatlah kepada-Nya dari kemaksiatan dan kembali menuju ketaatan kepada-Nya. Kembali mendekat setelah menjauh dari-Nya. Kembali dan menuju kesucian setelah bergelimang dengan najisnya dosa. Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersih lagi suci. Ketauhilah, bahwasanya Allah memerintahkan kita untuk bertobat kepada-Nya. Allah berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا تُوبُوا إِلَى اللهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ

“Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha (tobat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabb-mu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (Q.s. At-Tahrim: 8).

وَتُوبُوا إِلَى اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Q.s. An-Nur: 31).

Imam muslim meriwayatkan dalam sahihnya, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, bertobatlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Nya 100 kali dalam sehari semalam.” Tobat dari dosa dan kemaksiatan merupakan suatu kewajiban berdsarkan perintah Allah dan rasul-Nya.

Jamaah sekalian, sesungguhnya perbuatan dosa dan kemaksiatan memberikan ke-mudharat-an yang banyak. Ia merupakan sebab musibah, bencana, dan malapetaka. Allah berfirman,

وَمَآأَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَن كَثِيرٍ

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Q.s. Asy-Syura: 30).

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (Q.s. An-Nur: 63).

وَلاَيَزَالُ الَّذِينَ كَفَرُوا تُصِيبُهُم بِمَا صَنَعُوا قَارِعَةٌ أَوْ تَحُلَّ قَرِيبًا مِّن دَارِهِمْ حَتَّى يَأْتِيَ وَعْدُ اللهِ إِنَّ اللهَ لاَيُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.” (Q.s. Ar-Ra’d: 31).

Tidaklah kesengsaraan yang terjadi di dunia dan akhirat kecuali disebabkan oleh dosa dan kemaksiatan. Apakah yang menyebabkan kaum Nuh tenggelam dengan air yang menenggelamkan gunung?! Apa pula yang menyebabkan kaum Hud ketika dibinasakan dengan angin, sampai-sampai mereka bergelimpangan bak tunggul pohon yang kosong?! Apa pula yang menyebakan kaum Tsamud dikirimkan suara yang memekakkan (petir) sampai-sampai jantung mereka putus dari dada-dada mereka?! Apa yang menyebabkan dibalikkanya desa kaum Luth, sehingga Allah menjadikan bagian atasnya ke bagian bawah kemudian mereka dihujani dengan batu hingga mereka binasa tak bersisa?! Apa yang menyebabkan Firaun dan kaumnya tenggelam?! Apa yang menyebabkan Qarun beserta harta dan keluarganya dibenamkan?! Apa pula yang menimpa Bani Israil, berupa serangan suatu kaum yang memiliki kekuatan besar yang merajalela di kampung-kampung Bani Israil, kemudian Allah menakdirkan kaum tersebut datang untuk kedua kalinya, supaya Bani Israil dibantai sehabis-habisnya?!

Sesungguhnya ‘ibadallah, sebab-sebab itu semua adalah dosa dan kemaksiatan. Allah berfirman,

فَكُلاًّ أَخَذْنَا بِذَنبِهِ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ اْلأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَا وَمَاكَانَ اللهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (Q.s. Al-Ankabut: 40).

مِّمَّا خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا فَأُدْخِلُوا نَارًا فَلَمْ يَجِدُوا لَهُم مِّن دُونِ اللهِ أَنصَارًا

Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah.” (Q.s. Nuh: 25)

Ayyuhal Muslimun, kita menyadari, tidak seorang pun yang ma’shum bebas dari dosa kecuali orang-orang yang Allah jaga. Dalam Sahih Muslim, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Andaikata kalian tidak berbuat dosa, maka Allah akan mengganti kalian dengan suatu kaum yang berdosa kemudian mereka bersegera bertobat kepada Allah. Allah pun langsung mengampuni mereka.”

Dalam riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik pelaku dosa adalah mereka yang bertobat.”

Dengan demikian Allah melapangkan pintu tobat untuk mengabulkan tobat tersebut. Allah berfirman,

وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُوا عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَاتَفْعَلُونَ

Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Asy-Syura: 25).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah membentangkan tangannya di waktu malam, untuk menerima tobatnya pelaku dosa di siang hari. Dan Dia juga membentangkan tangannya di waktu siang, untuk menerima tobat pelaku dosa di malam hari. Hal itu terus terjadi hingga matahari terbit dari sebelah Barat.”

Ayyuhal muslimun, sesungguhnya tobat adalah kembalinya seseorang dari kemaksiatan menuju ketaatan. Dan syarat diterimanya tobat ada tiga. Apabila tidak terdapat satu saja dari tiga poin ini, maka tidak diterima tobatnya. Syarat tersebut adalah:

  1. Seseorang harus berhenti dari maksiat yang ia lakukan dengan cara segera meninggalkan perbuatan maksiatnya.
  2. Menyesali perbuatannya. Tanda penyesalan tersebut tampak dengan kesedihannya atas apa yang luput darinya.
  3. Bertekat kuat selamanya tidak akan kembali lagi kepada kemaksiatan tersebut. Tanda kebenaran tekatnya akan tampak dengan mengisi dan memperbaiki hari-harinya dengan mengejar kembali apa yang ia lewatkan dari perbutan ketaatan.

Apabila kemaksiatan tersebut berkaitan dengan interaksi dengan orang lain, maka perlu ditambahkan syarat yang keempat, yaitu mengembalikan sesuatu yang semestinya menjadi hak orang tersebut atau meminta maaf pada orang yang pernah dizalimi.

Apabila melewatkan ibadah di masa lalu, maka dapat ia qadha dan apabila menzalimi orang lain, maka tunaikanlah haknya. Marilah kita semua bertobat kepada Allah ayyuhal muslimun dan jangan menunda-nundanya. Ketauhilah, bahwasanya tobat dapat menghapuskan dosa-dosa masa lalu, walaupun dosa tersebut adalah dosa besar. Karena Allah Dia-lah Yang Maha Menerima Tobat dan Maha Penyayang. Allah berfirman,

قُلْ يَاعِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لاَتَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (Q.s. Az-Zumar: 53)

باَرَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الكَرِيْمِ وَنَفَعْنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فَيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِكْرِ الحَكِيْم . أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله لِي وَلَكُمْ وَلسَّائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ .

KHUTBAH JUM’AT KEDUA

الحَمْدُ للهِ غَافِرِ الذَنْبِ قَابِلِ التَوْبِ شَدِيْدِ العِقَابِ ، ذِي الطَوْلِ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ إِلَيْهِ المَصِيْر ، وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ البَشِيْرَ النَذِيْرَ ؛ صلى الله عليه وعلى آله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ فِي القَوْلِ وَالفِعْلِ وَالاِعْتِقَادِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا .
أما بعد

Ayyuhannas, bertakwalah kepada Allah, taati dan kerjakanlah perintah-Nya bukan malah bermaksiat kepada-Nya. Bersegeralah bertobat kepada-Nya sebelum pintu tobat tertutup rapat. Sesungguhnya Allah tidak menerima tobat seorang hamba apabila ruhnya telah menepi di tenggorokannya. Allah berfirman,

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْئَانَ وَلاَالَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُوْلاَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya bertobat sekarang.’” (Q.s. An-Nisa: 18).

Tidak pula diterima tobat seorang hamba, apabila matahari telah terbit di ufuk barat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Senantiasa tobat itu diterima hingga matahari terbit di ufuk barat. Apabila matahari telah terbit di ufuk barat, maka dicaplah setiap hati seseorang berdsarkan dengan apa yang ada di dalamnya.

Bertobatlah kepada Allah ayyuhal muslimun dan perbanyaklah amalan-amalan ketaatan yang semata-mata ikhlas mengharap pahala dari Allah dan sesuai dengan sunah rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang yang pintar adalah orang yang menundukkan dirinya agar beramal untuk bekal setelah mati. Dan orang yang pandir adalah orang yang memperturutkan hawa nafsunya dan berharap kepada Allah sebuah angan-angan kosong.

Ucapkanlah shalawat dan salam untuk dia yang telah memberikan kabar gembira dan peringatan, seorang pelita yang menerangi, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Demikianlah Allah telah memuliakannya dalam kitab-Nya,

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.s. Al-Ahzab: 56)

Rasulullah pun telah menerangkan keutamaan shalawat tersebut dengan sabdanya,

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

Barangsiapa yang bershalawat kepadaku dengan satu shalawat, maka Allah akan bershalawat atasnya sebanyak 10 kali.”

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبُ المَقَامِ المَحْمُوْد وَالحَوْضِ المَوْرُوْد وَارضَ اللّهُمَّ عَن خُلَفَاءِهِ الرَّاشِدِيْنَ الهَادِيِّيْنَ المَهْدِيِّيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِي ، وَارْضَ اللّهُمَّ عَن الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِيْنِ ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ.
اللّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ ، وَأَذِلَّ الشِرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ ، واحم حَوْزَةَ الِإسْلَامِ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ . اللّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمْتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ يَقُوْلُوْنَ بِالحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُوْنَ . اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ . اللّهُمَّ اغْفِر ذُنُوْبَ المُذْنِبِيْنَ وَتُبْ عَلَى التَائِبِيْنَ وَاكْتُبْ الصِحَّةَ وَالعَافِيَةَ لِلْحُجَّاجِ وَالمُعْتَمِرِيْنَ وَالمُقِيْمِيْنَ وَالمُسَافِرِيْنَ مِنَ المُسْلِمِيْنَ .
اللّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُوْرِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ . اللّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا اَلَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا ، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا التِي فِيْهَا مَعَاشِنَا ، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا التِي إِلَيْهَا مَعَادِنَا ، وَاجْعَلْ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَالمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍ . رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنِا الذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ . رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَارِ.
عباد الله : إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُم بِالعَدْلِ وَالإحْسَان وَإِيْتَاءِ ذِيْ القُرْبَى وَالنَهْيُ عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ العَلِيَ العَظِيْمَ الجَلِيْلَ يَذْكُرُكُمْ ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يِزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ وَاللهُ يَعَلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.

 

Picture of admin

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sign up for our Newsletter