Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/alhikma6/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/alhikma6/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/alhikma6/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/alhikma6/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Ratusan Warga Suku Anak Dalam Jambi Masuk Islam atas Kesadaran Sendiri - STID DI AL-HIKMAH JAKARTA

Ratusan Warga Suku Anak Dalam Jambi Masuk Islam atas Kesadaran Sendiri

Share to :

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/alhikma6/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

alhikmah.ac.id – Ratusan warga Suku Anak Dalam Jambi, Provinsi Jambi, masuk Islam, Senin (30/01/2017). Dikabarkan sebanyak 404 orang yang sebelumnya sudah berniat masuk Islam.

Prosesi pengucapan dua kalimat syahadat itu dipimpin langsung oleh Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Kantor Lembaga Adat Melayu Kota Jambi.

Turut hadir dalam proses pembacaan syahadat ini dai kelahiran Arab Saudi Syeikh Ali Jaber, Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Ustadz Ahmad Shobri Lubis, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jambi Maulana, Ketua FPI Provinsi Jambi Habib Taufiq Baraqbah, Ketua FPI Kota Jambi Muhammad Syukri, serta masyarakat umum.

Proses pengucapan syahadat ini digelar atas kerja sama Yayasan Agrapana Bhumi Indonesia (YABI) dengan FPI, MUI, serta Pemerintah Kota Jambi.

“404 orang (yang masuk Islam),” ujar asisten Syeikh Ali Jaber, Yasin, Laporan lain menyebutkan, awalnya memang 404 orang yang akan bersyahadat, namun terjadi perubahan, untuk hari ini yang sudah bersyahadat sebanyak 181 orang.

Berlangsung Cukup Lancar

Berdasarkan pengamatan, proses pengucapan dua kalimat syahadat itu berlangsung cukup lancar.

“Asyhadu anla ilaha illallah, waasyhadu anna muhammadan Rasulullah,” ujar salah seorang warga SAD mengucapkan dua kalimat syahadat yang dibimbing Wali Kota Syarif Fasha, lansir media setempat lewat rekaman video, jambi28.tv.

Sebelum berislam, warga SAD tersebut memeluk kepercayaan animisme. Sepekan terakhir sebelum hari H, para warga tersebut ditampung di Asrama Haji Kota Jambi. Setelah resmi masuk Islam, para mualaf pria akan dikhitan.

“Allahu Akbar… Allahu Akbar…. 404 anggota Suku Anak Dalam pagi ini (Senin, 30/01/2017. Red) mengucapkan syahadat (masuk Islam).

Air mata mengalir tanpa sadar saat mengambil foto-foto saudara kita dari Suku Anak Dalam yang disambut dengan deruh Kompangan. Tampak wajah mereka benar-benar tulus sambil meneteskan air mata pula,” ungkap salah seorang warga Jambi, Muhammad Sidik.

Warga Suku Anak Dalam tersebut datang ke lokasi pengislaman sebagian sudah berbusana Muslim.

“Sebagian lagi masih berbusana seperti biasa (baca: baju sehari-hari mereka),” ujarnya lewat akun media sosial Facebook-nya, seraya mengunggah foto-foto peristiwa sakral tersebut.

Atas Kesadaran Sendiri

Wali Kota Syarif Fasha mengatakan, para penduduk Suku Anak Dalam itu masuk Islam atas keinginan dan kesadaran pribadi tanpa paksaan.

“Dan saya yang memfasilitasi untuk baju Muslim mereka dan kita juga berencana membangun masjid di desa mereka,” ujarnya dikutip Antarajambi.

Dalam memfasilitasi warga Suku Anak Dalam memeluk Islam, seperti penyediaan alat shalat dan lainnya, kata dia, menggunakan dana yang bersumber dari sumbangan sejumlah pihak. Tidak dari dana APBD.

“Ada Rp 350 juta yang kami kumpulkan dari pengusaha di Kota Jambi yang membantu untuk pelaksanaan prosesi tersebut,” ujarnya.

Bacayo, salah seorang warga Suku Anak Dalam menjadi yang pertama dituntun mengucapkan kalimat syahadat, dipimpin langsung oleh Wali Kota Syarif Fasha.

Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat dengan sempurna, Syarif Fasha langsung mengganti nama Bacayo dengan nama Muhammad Nur.

Semua warga Suku Anak Dalam yang menjadi mualaf itu berganti nama yang lazim dan sesuai dengan nama Islam. Kemudian mereka akan mendapatkan pendampingan dan pembelajaran soal ilmu agama Islam.

Kerja Sama YABI dan FPI

Sementara itu, pembina YABI, M Azrullah menjelaskan, penduduk SAD binaannya tersebut berasal dari Hutan Taman Nasional Bukit 12, yang melintas di kawasan Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.

Azrullah menjelaskan, dalam perjalanan pembinaan itu, Temanggung atau pemangku adat setempat menyampaikan keinginan warganya untuk memeluk agama Islam kepada YABI.

Pihaknya pun bersama FPI memantapkan niat warga SAD itu. Prosesnya kemudian menjadi mudah setelah melakukan koordinasi dengan Lembaga Adat Kota Jambi yang kemudian ditanggapi cepat pula oleh Wali Kota Jambi.

Masuk Islam karena Sering Dengar Suara Adzan

“Bapak Wali Kota begitu respek dan cepat menanggapi hal ini, beliau juga yang menyatakan kesiapannya memfasilitasi kegiatan itu,” jelasnya, lansir Jambi Independent.

Menurut Azrullah, Suku Anak Dalam tersebut dari garis keturunan Temanggung Mukomuko. Mereka berjumlah kurang lebih 500 KK atau sekitar 3 ribuan jiwa.

“Yang menyatakan akan memeluk Islam itu yang sudah tinggal menetap (tidak berpindah. Red), yaitu sebanyak 82 KK (kepala keluarga), terdiri dari 32 KK di Desa Kotoboyo, dan sebanyak 50 KK lagi di Desa Padang Kelapo,” terangnya.

Picture of admin

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sign up for our Newsletter