alhikmah.ac.id – Badan perencanaan Zionis Israel di kota Al-Quds hari Rabu (12/2/2014) melanjutkan rencana pembangunan gedung yeshiva Yahudi setinggi 9 lantai di jantung kota yang dipenuhi penduduk Palestina dekat Kota Tua Al-Quds.
Menurut organisasi pemantau pembangunan pemukiman Yahudi, Peace Now, publik bisa menyampaikan keberatan dalam 60 hari terhadap rencana pembangunan kompleks yeshiva (semacam seminari dalam Kristen, red) di kawasan Sheikh Jarrah itu.
Jurubicara Peace Now Lior Amihai kepada AFP mengatakan, “Rencana itu seharusnya dibicarakan dan disetujui sejak beberapa pekan lalu, tetapi ditunda, kemungkinan besar karena alasan politis.”
Sheikh Jarrah adalah kawasan pemukiman penduduk Palestina yang terletak di sebelah utara Kota Tua Al-Quds. Dari keseluruhan wilayah Al-Quds, kawasan itu berada di dalam wilayah Al-Quds Timur, bagian kota yang diharapkan Palestina nantinya menjadi ibukota negara.
Sebagaimana diketahui, perjanjian internasional membagi Al-Quds menjadi tiga, sebagian di serahkan ke Palestina (Al-Quds Timur atau juga dikenal dengan East Jerusalem), sebagian ke Zionis Israel dan sebagian lain berada di bawah kontrol Perserikatan Bangsa-Bangsa (termasuk kompleks Masjid Al-Aqsha yang berada di Kota Tua Al-Quds dan sebenarnya masuk wilayah Al-Quds Timur).
Yahudi sendiri mengklaim keseluruhan wilayah Al-Quds adalah “tanah yang dijanjikan oleh Tuhan” untuk kalangan Yahudi saja.
Kompleks yeshiva itu berlokasi di jalan utama yang menghubungkan Kota Tua Al-Quds dengang Mount Scopus, yang merupakan daerah strategis dan orang-orang Yahudi gigih untuk menduduki dan mendirikan pemukiman serta mengontrol daerah itu.